tag:blogger.com,1999:blog-56171558804935325062024-02-08T06:00:03.379-08:00Jendela Pengetahuanlida civichttp://www.blogger.com/profile/04110526394843155355noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-5617155880493532506.post-43958482981763527822011-07-11T06:06:00.000-07:002011-07-11T06:06:08.558-07:00Budaya Politik Indonesia<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Budaya Politik Indonesia</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span><span class="nw">Idealnya, negara yang demokrasi bisa</span> <span class="nw">didapatkan jika budaya politik masyarakat kita partisipan</span>, namun budaya politik Indonesia bersifat parokial-kaula di satu pihak dan budaya politik partisipan dilain pihak; di satu segi masyarakat masih ketinggalan dalam menggunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politiknya. Sedang di lain pihak kaum elitnya sungguh-sungguh merupakan merupakan partisipan yang aktif – yang kira-kira disebabkan oleh pengaruh pendidikan moderen.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Bukti bahwa budaya politik Indonesia adalah parokial adalah sering kita jumpai masyarakat yang kurang perduli,bahkan tidak perduli dengan pemilu. Mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri. Apalagi mereka yang pendidikan dan ekonominya rendah. Jangankan memkirkan politik, mengurus dan memikirkan makan keluarga saja mereka susah.</div>lida civichttp://www.blogger.com/profile/04110526394843155355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5617155880493532506.post-8197369916319556632011-06-21T03:07:00.001-07:002011-07-11T06:13:40.530-07:00Contoh RPP PKnRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br />
<br />
Nama Sekolah : SMA<br />
Mata Pelajaran : PKn<br />
Kelas/ Semester : XII / I<br />
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit( satu kali pertemuan )Standar Kompetensi : 1. Menampuilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka.<br />
Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka<br />
<br />
I. Indikator<br />
a Mendeskripsikan pengertian pancasila <br />
b Mendeskripsikan kedudukan pancasila<br />
<br />
II. Tujuan Pembelajaran<br />
Setelah proses pempelajaran ini :<br />
A. Siswa dapat menjelaskan pengertian Pancasila<br />
B. siswa dapat menjelaskan mengenai Kedudukan Pancasila<br />
<br />
II. Materi Pembelajaran<br />
1. Pengertian Pancasila<br />
a. Muhammad Yamin<br />
Pancasila berasal dari kata panca = lima dan sila =sendi, asas dasar atau peraturan yang penting dan baik.<br />
b. Ir Soekarno<br />
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat.<br />
c. Notonegoro<br />
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia<br />
d. Terminologi <br />
BUPUKI= Pancasila memiliki arti lima asas dasar digunakan oleh presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkan.<br />
<br />
2. Kedudukan Pancasila<br />
a. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia<br />
b. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. <br />
c. Pancasila sebagai ligalatur bangsa Indonesia <br />
d. Sebagai jati diri bangsa Indonesia <br />
<br />
<br />
III. Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran<br />
A. Metode : Informasi, diskusi, tanya-jawab, diskusi, Portofolio<br />
B. Pendekatan : Kooperatif <br />
C. Model : Think Pair and Share<br />
IV. Langkah-langkah Pembelajaran <br />
<br />
A. Kegiatan awal ( 10 menit )<br />
1. Mengucap Salam<br />
2. Membaca do’a<br />
3. Persuasi<br />
4. Apersepsi<br />
5. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran <br />
6. Pretes <br />
B. Kegiatan inti (25 menit) <br />
1. Guru menyampaikan inti materi yang akan diajarkan<br />
2. Menerapkan model pembelajaran<br />
3. Guru menyampaikan perangkat pembelajaran kepada siswa<br />
4. Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.<br />
5. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mngemukakan hasil diskusinya.<br />
6. Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa.<br />
<br />
C. Kegiatan akhir (10 menit) <br />
1. Guru dan siswa mengambil kesimpulan akhir <br />
2. Postes<br />
3. Penugasan membuat rangkuman hasil belajar hari ini.<br />
4. Refleksi<br />
5. Penutup<br />
V. Alat dan Sumber Belajar <br />
<br />
A. Alat : LCD, caption, Whiteboard dan spedol, laptop<br />
B. Sumber Belajar : <br />
1 PKn kls XII, Erlangga, Jakarta,<br />
2 Budiyanto, 2006, PKn kelas XII, Erlangga<br />
3 Internet, lingkungan <br />
4 Sumber lain yang sesuai dengan materi pokok bahasan<br />
<br />
<br />
<br />
VI. Penilaian Evaluasi<br />
o Teknik Penilaian<br />
Tes tertulis<br />
Tes secara langsung<br />
o Bentuk Instrumen Penilaian<br />
Tes Tertulis : berupa soal esay<br />
Tes secara Langsung : Penilaian proses diskusi dan keaktifan di kelas<br />
o Kriteria penilaian<br />
a. Teks Tertulis<br />
• Jumlah soal = 5<br />
• Nilai tiap soal = 0 - 20<br />
• Nilai akhir =Nilai skor tiap soal x 5<br />
<br />
<br />
<br />
Soal<br />
1. Sebutkan pengertian pancasila secara etimologi <br />
2. Jelaskan mengenai pancasila sebagai dasar negara RI<br />
3. Jelaskan mengenai pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.<br />
4. Jelaskan mengenai pancasila sebagai ligalatur bangsa Indonesia<br />
5. jelaskan mengenai pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia <br />
<br />
<br />
<br />
Mengetahui, Banjarmasin, 24 Maret 2011<br />
Kepala Sekolah Guru mata pelajaran<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
SKENARIO PEMBELAJARAN<br />
A. Kegiatan awal (7 menit)<br />
• Guru : Mengucapakan salam<br />
• Siswa : Menjawab salam<br />
• Guru : Sebelum kalian memulai pelajaran hari ini silahkan berdo’a dulu (…) silahkan pimpin do’a<br />
• Siswa : teman-teman sebelum kita belajar marilah kita berdo’a menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdo’a mulai.<br />
Berdo’a selesai<br />
• Guru : Bagaimana kabarnya hari ini?<br />
• Siswa : Baik bu<br />
• Guru : siapa hari ini yang tidak hadir?<br />
• Siswa : menjawab<br />
• Guru : sebelum kita memulai pelajaran, agar kalian sebagai pemuda dan pemudi penerus generasi bangsa bersemangat dalam belajar, marilah terlebih dahulu kita menyanyikan sebuah lagu yang berjudul ” Bangun pemudi-pemuda”<br />
• Siswa : siswa menyanyi<br />
• Guru : sebelum menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini ibu ingin tahu, seberapa jauh pengetahuan kalian tentang Pancasila?<br />
• Siswa : mengemukakan pendapat<br />
• Guru : menyampaikan tujuan pembelajaran<br />
<br />
B. Kegiatan inti ( 15 menit )<br />
• Guru : (menjelaskan inti materi yang akan diajarkan )<br />
• Siswa : (mendengarkan.)<br />
• Guru : dari penjelasan ibu tadi apakah ada yang di tanyakan?<br />
• Siswa : (ya / tidak )<br />
• Guru : ”silahkan kalian bentuk kelompok berpasangan,dan diskusikan dengan teman sekolompok permasalahan yang akan ibu sajikan.”<br />
• Siswa : (membentuk kelompok dan mendiskusikan permasalahan)<br />
• Guru : ”waktu telah habis, kelompok mana yang akan mengemukakan pendapat terlebih dahulu?(menunjuk beberapa kelompok, untuk menjelaskan pemecahan (masalah)”<br />
• siswa :(menjelaskan pemecahan masalah dari kasus yang disajikan.) <br />
• Guru : apa ada dari kelompok lain yang berbeda pendapat?<br />
• Siswa : menjawab ( jika terjadi perbedaan pendapat, maka diskusi masih tetap berlanjut)<br />
• Guru : (menjelaskan atau menambahkan dari hasil diskusi siswa). Apa ada yang di tanyakan.<br />
• Siswa : (iya/ tidak )<br />
<br />
C. Kegiatan Akhir ( 7 menit)<br />
1. Kesimpulan <br />
• Guru : (menyimpulkan materi pelajaran hari ini bersama dengan siswa), anak- anak siapa yang masih ingat pengertian pancasila?<br />
• Siswa : Pancasila berasal dari kata panca = lima dan sila =sendi, asas dasar atau peraturan yang penting dan baik.<br />
• Guru : iya tepuk tangan ....., selain itu siapa yang bisa menjelaskan lagi pengertian Pancasila?<br />
• Siswa : saya Bu, menurut Ir. Soekarno Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat.<br />
• Guru : benar, kamu pinter (..), sekarang siapa yang masih ingat apa kedudukan Pancasila di Indonesia?<br />
• Siswa : Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila sebagai ligalatur bangsa Indonesia, dan Sebagai jati diri bangsa Indonesia <br />
• Guru : tepuk Tangan, sampai disini apakah ada yang ditanyakan?<br />
2. Postes <br />
• Guru : sekarang ibu akan membagikan lembaran soal.., silahkan kalian jawab dengan singkat dan padat dalam waktu lima menit.<br />
• Guru :waktu habis silahkan di kumpul<br />
• Siswa : iya bu.<br />
<br />
<br />
3. Refleksi<br />
• Guru : Meminta pendapat kepada siswa tentang cara belajar hari ini<br />
• Siswa : menjawab \<br />
<br />
4. Penutup (5 menit )<br />
• Guru : sekarang siapa yang mau memimpin do’a?<br />
• Siswa : saya bu (siswa berdo’a)<br />
• Guru : demikianlah pembelajaran kita hari ini, salah dan hilaf ibu mohon maaf, assalamu’alaikum wr. wb.lida civichttp://www.blogger.com/profile/04110526394843155355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5617155880493532506.post-4397177910754531592011-04-07T22:21:00.000-07:002011-07-11T06:41:48.425-07:00SEJARAH RINGKAS PERKEMBANGAN ORGANISASI INTERNASIONALA. Lahirnya Gagasan-Gagasan Tentang Organisasi Internasional<br />
Organisasi Internasional merupakan pola kerjasama yang melintas batas negara dengan didasarkan struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambung dan melembaga guna mengusahakan tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik pemerintah maupun antara kelompok non-pemerintahan (Mc Celland).<br />
Organisasi Internasional secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pengaturan bentuk kerjasama Internasional yang melembaga antara Negar-negara, umumnya berlandaskan suatu persetujuan dasar, untuk melaksanaan fungsi-fungsi yang memberi manfaat timbal balik melalui pertemuan-pertemuan serta kegiatan-kegiatan staf secara berkala.<br />
Suatu Organisasi Internasional terdiri dari unsur-unsur :<br />
1. Kerjasama yang ruang lingkupnya melintasi batas negara<br />
2. Mencapai tujuan-tujuan yang disepakati bersama<br />
3. Baik antara pemerintah maupun non-pemerintah<br />
4. Struktur orgaisasi yang jelas dan lengkap<br />
<br />
Kriteria Organisasi Internasional antara lain :<br />
1. Terdiri atas tiga negara atau lebih (aspek materil Internasional)<br />
2. Anggotanya adalah individu atau kelompok kolektif (memiliki hak suara penuh)<br />
3. Struktur formal<br />
4. Pekerjanya berasal dari berbagai negara<br />
5. Memiliki kontribusi yang sifatnya subtansial terhadap anggaran dan bersifat nirlaba<br />
6. Hubungan dengan organisasi lain harus dilihat secara independen<br />
7. Bukti dari aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan harus bersedia<br />
8. Kriteria negatif: ukuran, politik, ideologi, bidang aktifitas, lokasi geografis dari markas besar, penamaan.<br />
<br />
B. Proses Lahirnya Organisasi Internasional Secara Hukum<br />
Dalam pembentukan suatu Organisasi Internasional, maka ada empat aspek yang menjadi faktor terpenting. Keempat aspek tersebut adalah : aspek filosofis; aspek hukum; aspek administari; aspek struktural.<br />
• Aspek Filosofis merupakan aspek pembentukan Organisasi Internasional yang berkenaan dengan falsafah atau tema-tema pokok suatu Organisasi Internasional.<br />
Tema keagamaan seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI), moslem brotherhood.<br />
Tema perdamaian, seperti association of Sount East Asian Nationals (ASEAN),PBB<br />
Tema penentuan nasib sendiri (the right of self-determination)<br />
Tema kerjasama ekonomi<br />
• Aspek hukum adalah aspek yang berkenaan dengan permasalahan-permasalahan konstitusional dan prosedural.<br />
Diperlukan constituent insrument<br />
Dapat bertindak sebagai pembuat hukum, yang menciptakan prinsip-prinsip hukum internasional dalam berbagai instrumen hukum<br />
Mempunyai personalitas dan kemampuan hukum<br />
• Aspek Administrasi adalah aspek yang berkenaan dengan administrasi internasional.<br />
Adanya sekretariat tetap<br />
Adanya pejabat sipil internasional<br />
Mempunyai anggaran<br />
• Aspek struktural adalah aspek yang berkenaan dengan permasalahan kelembagaan yang dimiliki oleh organisasi internasional tersebut.<br />
C. Uni-uni Privat Internasional<br />
Perserikatan-perserikatan atau himpunan himpunan ini bermula dari kesadaran, badan-badan non pemerintah, bahwa kepentingan mereka mempunyai karakteristik internsional yang menuntut pengajuan melalui suatu perhimpunan internasional permanin yang serupa dengan badan-badan di negara lain. Konvensi dunia anti perbudakan (World anti- Slavery Convntion) barangkali merupakan konvensi “privat” yang pertama yang banyak, dari konfrensi-konfrensi itu mengarah kepada penetapan beberapa perangkat asosiasi . pesatnya pekembangan perserikatan-perserikatan privat menyebabkan didirikannya sebuah asosiasi (1910) yaitu Union of International Association ntuk menkoordinasi kegiatan-kegiatan perserikatan-perserikatan tersebut serta menetapkan syarat-syarat kanggotaan. Maksud dari syarat tersebut adalah <br />
1. Memiliki organ permanen.<br />
2. Bahwa objek harus mencakup kepentingan seluruh atau sebagian bangsa-bangsa dan bukan mencari keuntungan, dan<br />
3. Bahwa keanggotaan harus terbuka bagi individu atau kelompok-kelompok negara yang berbeda-beda.<br />
Kegiatan-kegiatan perserikatan- perserikatan privat ini menekankan dalam beberapahal, perlunya tindakan negara<br />
<br />
D. Uni-uni Publik Internasional<br />
Di bidang dimana kerjasama antar pemerintah menjadi suatu keharusan, berkembang perserikatan-perserikatan internasional public; sesungguhna ini merupakan esay terhadap organisasi internasional dalam lingkungan administratif. Peralihan dari organiasi-organisasi privat menjadi publik berlangsung secara bertahap, dan tidak ada suatu batasan mengenai perserikatan publik internasional yang dapat diterima, yang pernah diperoleh .meskipun pada umumnya perhimpunan permanin pemerintah-pemerintah atau dinas administratif yang di dasarkan atas suatu traktat multilateral daripada bentuk bilateral yang disertai beberapa ketentuan tertentu mengenai tujuannya.<br />
Di bidang komonikasi, kongres Wina 1815 membentuk komisi Rhine, yang diberi kewengangan penuh.<br />
Di bidang kesehatan, karena penyakit tidak lagi mengindahkan batas-batas negara, cukup banyak kerjasama internasional yang dihasilkan. Dan masih banyak perserikatan di bidang-bidang lain.<br />
Yang terpenting dalam perserikatan-perserikatan ini adalah perkembangan-perkembangan dan inovasi-inovasi yang dibuat oleh perserikatan-perserikatan publik, yang mana apa yang telah mereka rintis itu selanjutnya dikembangkan oleh organisasi-organisasi antar-pemerintah dewasa ini.<br />
<br />
E. Uni-uni dan Liga Bangsa-bangsa<br />
Pasal 24 Convenan Liga menyatakan “ semua biro Internasional yang telah didirikan dengan traktat –traktat umum akan di tempatkan di bawah pengaturan Liga apabila para peserta menyetujuainya. Semua Biro internasional tersebut dan semua komisi yang bertujuan untuk mengatur masalah kepentingan internasional yang ditentukan selanjutnya akan ditempatkan di bawah pengaturan Liga.” Sejumlah perserikatan yang sudah berusia lama menyetujui persetujuan ini, dan sebagian mempertahankan untuk bebas, dan sisanya mengemukakan fakta mengenai anggota-anggota yang tidak menjadi anggota Liga dan karena mereka enggan menerima pengaturan liga itu, hanya lima yang menerima . Mereka yang menolak untuk menerima itu umumnya adalah bukan perserikatan antara-pemerintah, dan tidak didirikan dengan traktat umum.<br />
Oleh karena itu, liga idak pernah behasil secara efektif melakukan koordinasi aktivitas-aktivitas dari sekian banyak urusan perserikatan itu.<br />
<br />
E. Klasifikasi Organisasi Internasional<br />
Organisasi-organisasi dengan karakter administratif didahului dengan suatu pengutamaan karakter poitik. Suatu perbedaan yang didasarkan fungsi dengan sendirinya memberikan hal sendiri, dan adalah lebik tepat membedakannya antara organisasi-organisasi “politik” yang menyangkut terutama pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, dan organisasi administratif yang bertujuan lebih terbatas.<br />
Dasar klasifikasi lainya yang mungkin cukup tepat adalah dengan melihat fakta bahwa beberapa organisasi mempunyai sifat global sedangkan lainnya bersifat regional. <br />
Juga telah dikemukakan bahwa terdapat suatu perbedaan fundamental, dan karenanya menjadi dasar klasifikasi, antara organisasi-organisasi yang berdasarkan atas perjanjian antar-negara dan perjanjian antar-pemerintahlida civichttp://www.blogger.com/profile/04110526394843155355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5617155880493532506.post-72055911372803854422011-03-17T19:57:00.000-07:002011-07-11T06:46:10.791-07:00manusia dan kebudayaan<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Manusia dan Kebudayaan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>A. Pengertian </b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti <i>cinta, karsa</i>, dan <i>rasa</i>. Kata budaya berasal dari bahasa <b>Sansekerta </b><i>budhayah</i> yaitu bentuk jamak kara buddhi yang berate budi atau akal. Dalam Bahasa Inggris , kata budaya berasal dari <i>culture</i>, dalam Bahasa Latin disebut colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Berikut pengertian budaya dan kebudayaan dari beberapa ahli:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompeks yang meliputi pengetahuan, kepercayan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaanyang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajar, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarkat lainnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Koentjaraningrat,mengatikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, milik diri manusia dengan belajar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Herkovits, kebidayaan adalah hasil dari lingkungan hidup yang diciftakaan oleh manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><b>B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Perwujudan Kebudayaan</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b> </b>Wujud kebudayaan itu adalah suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. J.J Honigmann membagi budaya dalam tiga wujud, yaitu :ideas, ativities, dan artifact. Sejalan dengan pikiran para ahli tersebut, koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu digolongkan dalam tiga wujud, yaitu :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>wujud suatu kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindalan berpola dari manusia dalam masyarakat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>C. Subtansi Utama Budaya</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Subtansi utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala ,macam ide, dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Sistem Pengetahuan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">a. Alam sekitar;</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">b. Alam flora di daerah tempat tinggal;</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">c. Alam fauna di daerah tempat tinggal;</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">d. Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">e. Tubuh manusia;</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">f. Sifat dan tingkah laku sesame manusia;</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">g. Ruang dan waktu;</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Untuk memperoleh pengetahuan tersebut manusia melkukan tiga hal, yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">a. Melalui pengalaman dalam kehidupan sosial.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">b. Berdasarkan pengalaman yan diperolehmelalui pendidikan formal dan nonformal</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">c. Melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbolis (komonikasi simbolis)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">2..Nilai</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Menurut C. Kluchohn yang menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia adalah <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">lima</st1:city></st1:place> dasar yang bersifat Universal, yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">a. Hakikat hidup manusia,</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">b. Hakikat karya manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">c. Hakikat waktu manusia,</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">d. Hakikat alam manusia,</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">e. Hakikat hubungan antar manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">3. Pandangan Hidup</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsaatau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. Di dalamnya terkandung konsep nilai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu masyarakat. Pleh karena itu, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok, atau bangsa.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">4. Kepercayaan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pada dasarnya, manusia mempunyai yang memiliki naluri untuk menghambakan diri kepada yang MahA Tinggi yang dianggap mampu mengendalikan hidup manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">5. Persepsi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Persepsi adalah suatu titik tolah pemikiran yang tersesun dari seperangkat kata-kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau kejala dalam kehidupan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Persepsi terdiri atas:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Persepsi sensorik, yaitu persepsi yang terjadi tanpa menggunakan salah satu indera manusia,</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Persepsi telepati, yaitu kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu lain</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Persepsi clairvoyance, yaitu melihat peristiwa atau kejadian di tempat lain.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">6. Etos Kebudayaan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Etos sering tampak pada pada <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> perilaku warga, misalnya kegemaran-kegemaran warga masyarakat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">D. Sifat-Sifat Budaya</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kendati kebudayaan yang dimliki setiap masyarakat tidak sama, tetapi kebudayaan mempunyai sifat atau ciri yang sama. Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">1. Budaya terwujud dan tersalur dari perilaku manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">E. Sistem Budaya</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Sistem kebudayaan di <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> lebih lazim disebut sebagai aday istiadat. Unsur pokok kebudayaan (menurut Bronislaw Malinowski):</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Organisasi ekonomi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Alat-alat dan lembaga pendidikan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Organisasi kekuatan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Sedangkan unsur pokok kebudayaan menurut Melvill J. Herkovits yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">a. Alat-alat teknologi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">b. Sistem ekonomi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">c. Keluarga.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">d. Kekuasaan politik.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Jenis kebudayaan dapat dikelompokan menjadi : </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">a. Kebudayaan material</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">b. kebudayaan non material.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kebudayaan dapat dilihat dari dimensi wujudnya adalah :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">1. Sistem kebudayaan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">2. Sistem sosial.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">3. Sistem kebendaan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>F. Manusia Sebagai Pencifta dan Pengguna Kebudayaan </b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -36pt;"> Hasil karya manusia menimbulkan ternologi yang mempunyai kegunaan utama dalam meindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Kebudayaan memiliki peran sebagai :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">a. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">b. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">c. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">d. Pembeda manusia dan binatang.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">e. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku di dalam pergaulan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">f. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">g. Sebagai modal dasar pembangunan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">G. Pengaruh Budaya Tehadap Lingkungan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Suatu kebudayaan memancarkan suatu cirri khas dari masyarakat yang tampak dari luar, artinya orang asing. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span> Physical environment, menunjukan pada lingkungan natural seperti temperature, curah hujan dsb.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Cultural sosial environment. Meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti adat istiadat dan sebagainya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Environmental orientation dan representation, mengacu pada persepsi dan kepercayan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Environmental behavior and proses, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Out Carries Product, meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah dan sebagainya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>H. Proses dan Perkembangan Kebudayaan</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kebudayaan yang dimilki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya konyak-kontak antarkelompok atau melalui proses difusi. Suatu kelompok sosial; akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang dihadapi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan fisik. Jadi, terjadi suatu proses keserasiaan antara lingkungan fisik dan kebudayaan yang terbentuk di lingkungan tersebut, kemudian ada keserasian juga antara antara kebudayaan masyarakat yang satu dengan keudayaan masyarakat tetangga dekat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Kebudayaan dari suatu kelompok sosial tidak secara komplet ditentukan oleh lingkungan fisik saja, namun lingkungan tersebut sekedar memberi peluang untuk terbentuk sebuah kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan setiap manusia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Perkembangan jaman mendorong teradinya perubahan-perubahan di segala bidang, termasuk dalam hal kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan bergeser. Suatu komonitas dalam kelompok sosial bisa saja menghendaki perubahan kebudayaan yang mereka anut , dengan alas an sudah sesuai lagi dengan jaman yang mereka hadapi saat ini.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>I. Problematika Kebudayaan</b> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Beberapa problematika kebudayaan antara lain :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan persepsi atau sudut pandang ini terjadi antara masyarakat pelaksana pembangunan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">3. Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">4. Masyarakat yang terasing dan kurang komonikasi dengan masyarakat luar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">5. Sikap tradisionalisme yang berperasan buruk terhadap hal-hal baru.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">6. Sikap etnosentrisme, yaitu sikap yang mengagungkan budaya suku bangsanya sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering kali disalah gunakan oleh manusia.</div>lida civichttp://www.blogger.com/profile/04110526394843155355noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5617155880493532506.post-66150436032575750662011-03-02T08:46:00.000-08:002011-03-02T08:46:49.455-08:00Arti dan Titik Pandang Sosiologi Politik<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">Arti dan Titik Pandang Sosiologi Politik</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“sosiologi politik” adalah salah satu cabang dari sosiologi yang mempelajari dimensi sosial dari politik. Karena terdiri dari dua kata-“sosiologi” dan “politik”- yang masing-masing mengacu pada bidang kajian tertentu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">A.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Konsep “ Sosiologi “</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Secara etimologis, istilah Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu <em>Socius</em> yang berarti kawan, teman sedangkan <em>Logos</em> berarti ilmu pengetahuan. Ilmu. Jadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Gagasan tentang masyarakat sudah ditemukan sejak jaman Yunani Kono.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">a.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sosiologi dan Ilmu-ilmu Alam</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;">Jika ilmu alam mempelajari dunia fisik, sosiologi dan ilmu-ilmu lain mempelajari dunia sosial. Dalam lapangan sosiologi subyek yang mengamati dan objek yang diamati adalah sama. Sehingga para sosiolog tidak dapat sepenuhnya menjadi obyektif.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.0pt;">b. Sosiologi dan ilmu-ilmu sosial yang lain</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;">ilmu-ilmu sosial lain pun mempelajari hal yang sama, namun perbedaannya mereka jelas.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">c.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sisiologi dan Ekonomi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;">ekonomi adalah studi tentang produksi, distribusi dan konsumsi barang-barang dan jasa. Sosiologi pun menaruh perhatian pada kegiatan-kegiatan tersebut. Namun sosiologi menghususkan perhatian pada demensi manusia dari ekonomi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">d. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sosiologi dan Ilmu Politik</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;">Ilmu politik menaruh perhatian pada kekuasaan dan karakteristik-karakteristik pemerintah, serta aktivitas-aktivitas politik dalam lingkungan masyarakat yang berbeda-beda. Namun para sosiolog biasanya lebih tertarik pada bagaimana institusi-institusi seperti keluarga dan sistem keluarga mempengaruhi sikap politik dan jalannya pemungutan suara.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">e.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sosiologi dan Psikologi</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;">Psikologi adalah ilmu yang mempelajari proses mental dan perilaku individual. Psikologi dan sosiologi bertemu dalam lapangan psikologi sosial, uayitu studi tentang relasi antara individu dan group mereka.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">f.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sosiologi dan Antropologi </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;">Antropologi adalah imu biologis dan sosial. <st1:place w:st="on">Para</st1:place> ahli sosiologi biasanya mmfokoskan perhatian pada masyarakat yang kompleks dan modern.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">g. Karya Sosial</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;">Jika sosiologi merupakan suatu ilmu dasar <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang mencari ilmu pengetahuan yang valid tentang perilaku manuasia, karya sosial merupakan ilmu terapan yan mempelajari bagaimana pengetahuan sosiologi dapat dipakai untuk menolong orang memecahkan problem-problem seperti perceraian dan alkoholisme</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">B. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Konsep “Politik”</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pada umumnya apa yang disebut politik itu berkaitan dengan bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara, yang menyangkut proses penentuan dan pelaksanaan tujuan-tujuan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan publik, tujuan-tujuan masyarakat sebagai keseluruhan, dan bukan tujuan-tujuan pribadi seseorang.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Politik</b> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Proses"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">proses</span></a> pembentukan dan pembagian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">kekuasaan</span></a> dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">masyarakat</span></a> yang antara lain berwujud proses <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembuatan_keputusan&action=edit&redlink=1" title="Pembuatan keputusan (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">pembuatan keputusan</span></a>, khususnya dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">negara</span></a> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-text-raise: 3.0pt; position: relative; top: -3.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-text-raise: 3.0pt; position: relative; top: -3.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-text-raise: 3.0pt; position: relative; top: -3.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-text-raise: 3.0pt; position: relative; top: -3.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_publik"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">kebijakan publik</span></a>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">B.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pengertian Sosiologi Politik</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Istilah sosiologi politik berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan politik. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, kelompok-kelompok sosial, dan tingkah laku individu baik individual maupun kolektif dalam konteks sosial. Politik atau ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">kekuasaan</b> sebagai konsep inti. Konsep lain sebagai objek studi politik adalah <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">negara</b>,. Oleh para ahli sosiologi, sosiologi politik didefinisikan sebagai cabang atau spesialisasi dari sosiologi. Jadi paling kurang mempunyai dua pandangan tentang sosiologi politik yaitu studi tentang negara dan dan kekuasaan. Namun disamping itu ada juga tafsiran mengenai sosiologi politik secara umum.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sosiologi politik sebagai Ilmu Negara. Konsep ini mempergunakan kata “politk” dalam konotasi yang biasa. Yaitu berhubungan dengan negara. Praktisnya ada dua arti : negara bangsa dan negara pemerintah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sosiologi sebagai ilmu tentang kekuasaan. Konsep yang lebih modern menganggap bahwa sosiologi politik adalah ilmu tentang kekuasaan, pemerintah, otoritas, komando, di dalam semua masyarakat manusia, tidak hanya di dalam masyarakat nasional.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sosiologi politik adalah sebuah penyelidikan antara masalah-masalah yang berkesinambungan antara masyarakat dan politik. Konsep sosiologi politik menyangkut empat konsep yaitu sosialisasi politik, partisipasi politik, rekruitmen politik dan komunikasi politik. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Peran sosiologi politik adalah sebagai kajian yang bersifat implisit. Dalam pembahasannya terdapat nilai-nilai yang dapat dikaji dalam keterkaitan system politik, tetapi tidak terdapat kajian idiologis didalamnya. Sosiologi politik dipandang sebagai ilmu Negara yang melibatkan urusan kenegaraan dan suatu masyarakat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">C.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Asal Mula perkembagan Sosiologi Politik</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Teori-teori yang dicetuskan oleh pemikir-pemikir terkemuka berpengaruh besar terhadap studi-studi politik. Maka tidak mengherankan muncul studi-studi yang dapat di golongkan dalam bidang “sosiologi politik”. Asal mula sosiologi politik sebagai bidang suatu studi sulit ditetapkan secara pasti. Namun hal ini bisa ditelusuri dari karya-karya sosiolog atau ilmuwan politik mengenai tema-tema sosiologi politik. Dua tokoh besar yang bisa dianggap sebagai "bapak pendiri" sosiologi politik karena karyanya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosiologi politik, baik dalam hal teori atau konsep dan metodologi ialah Karl Marx dan Max Weber</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">a<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Sumbangan Marx</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Sumbangan Marx sangat bervariasi , yang digolongkan dalam tiga bidang, yaitu teori umum, teori khusus, dan metodologi. Teori umum Marx berbicara tentang determinisme ekonomi dan dialektika materialisme. Teori khusus berbicara tentang perjuangan kelas dan alienasi. Sumbangan metodelogisnya tampak dari upaya untuk mengembangkan sosialisme ilmiah.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">b<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Sumbangan Weber</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Menurut Weber, faktor-faktor non ekonomis, dan ide-ide merupakan faktor sosiologis yang penting. Begitu juga status sosial dan posisi individual dalam struktur kekuasaan menentukan strata masyarakat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Politik adalah sarana perjuangan unruk bersama-sama melaksanakan politik, atau perjuangan untuk mempengaruhi pendistribusian kekuasaan, baik di antara negara-negara maupun diantara kelompok-kelompok di dalam suatu negara. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> tipe legitimasi yaitu tradisional, karisnatik, legal-rasional.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Menurut Weber sosiologi harus bebas nilai. Sumbagan metodelogis yang diterapkan nya pada sosiologi adalah pemahaman yang disebut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Verstehen. </i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">D.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Titik Pandang Sosialogi Politik</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Titik pandang yang dimaksudkan di sini adalah sudut pandang atau pendekatan, metode yang dipakai oleh para ahli sosiologi politik untuk mempelajari masalah-masalah yang menjadi objek perhatian mereka. Umumnya para ahli sosiologi politik mempelajari masalah-masalah seperti berikut :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Kondisi – kondisi apakah yang menimbulkan tertib politik atau kekacauan politik dalam masyarakat?</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Mengapa sistem-sistem politik tertentu dianggap sah atau tidak sah oleh warga negara?</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Mengapa sistem-sistem politik tertentu stabil, sedangkan yang lainnya tidak ?</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Mengapa ada pemerintahan yang demokratis, dan mengapa ada yang totaliter? Mengapa pula ada pemerintahan yang merupakan kombinasi antara keduanya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Faktor –faktor apakah yang menyebabkan variasi pada sistem kepartaian, taraf partisipasi politik, dan angka rata-rata pemilihan suara?</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, dipergunakan berbagai cara pendekatan historis, pendekatan komparatif, institusional, dan pendekatan histories, pendekatan komparatif, instituusional, dan pendekatan behavioral. Melalui pendekatan histories kita berusaha mencari karya para ahli sosiologi politik klasik untuk menemukan konsern-konsern dan minat-minat tradisional dari sosiologi politik sebagai suatu dsiplin intelektual. Dengan cara ini kita bisa menemukan bagaimana jawaban-jawaban mereka atas permasalahan-permasalahan yang kita hadapi. Dengan kata lain, pendekatan ini memberikan suatu perspektif yang diperlukan bagi studi-studi yang sama, baik dalam pengertian kontekstual maupun temporal. (Maran, 2001)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Metode adalah cara yang dilakukan dalam studi sosiologi politik termasuk teknik analisa data guna mengambil kesimpulan. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> dua metode yang dikenal, yaitu:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">metode kuantitatif, yang menggunakan data-data kuantitatif (angka-angka) dan tes-tes statistika dalam pengambilan kesimpulan,</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">metode kualitatif, yang menggunakan data-data kualitatif (verbal) dan tidak menggunakan teknik-teknik statistika dalam mengambil kesimpulan.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sosiologi politik, melalui penelitian-penelitian yang dilakukan dapat berperan dalam pembangunan, khususnya pembangunan politik. Peranan tersebut terutama dalam menyediakan data-data hasil penelitian guna keperluan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br style="mso-special-character: line-break;" /> <br style="mso-special-character: line-break;" /> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div><div class="MsoNormal">Maran, Rafael Rangga. 1999.<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Pengantar Sosiologi Politik.</i> <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place> ; Rineka Cipta</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Duvenger, Maurice. 1982. Sosiologi Politik. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city>: Raja Grafindo Persada</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><a href="http://saiyanadia.wordpress.com/2010/11/26/arti-dan-titik-pandang-sosiologi-politik/#comment-9"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">http://saiyanadia.wordpress.com/2010/11/26/arti-dan-titik-pandang-sosiologi-politik/#comment-9</span></a></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><a href="http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/konsep-konsep-politik-22/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/konsep-konsep-politik-22/</span></a></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Politik"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">http://id.wikipedia.org/wiki/Politik</span></a></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">http://punyaina.blogspot.com/2010/02/pengertian-sosiologi-politik-istilah.html</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div>lida civichttp://www.blogger.com/profile/04110526394843155355noreply@blogger.com0