Senin, 11 Juli 2011

Budaya Politik Indonesia


Budaya Politik Indonesia

            Idealnya, negara yang demokrasi bisa didapatkan jika budaya politik masyarakat kita partisipan, namun budaya politik Indonesia bersifat parokial-kaula di satu pihak dan budaya politik partisipan dilain pihak; di satu segi masyarakat masih ketinggalan dalam menggunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politiknya. Sedang di lain pihak kaum elitnya sungguh-sungguh merupakan merupakan partisipan yang aktif – yang kira-kira disebabkan oleh pengaruh pendidikan moderen.
            Bukti bahwa budaya politik Indonesia adalah parokial adalah sering kita jumpai masyarakat yang kurang perduli,bahkan tidak perduli dengan pemilu. Mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri. Apalagi mereka yang pendidikan dan ekonominya rendah. Jangankan memkirkan politik, mengurus dan memikirkan makan keluarga saja mereka susah.

Selasa, 21 Juni 2011

Contoh RPP PKn

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/ Semester : XII / I
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit( satu kali pertemuan )Standar Kompetensi : 1. Menampuilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka.
Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka

I. Indikator
a Mendeskripsikan pengertian pancasila
b Mendeskripsikan kedudukan pancasila

II. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pempelajaran ini :
A. Siswa dapat menjelaskan pengertian Pancasila
B. siswa dapat menjelaskan mengenai Kedudukan Pancasila

II. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Pancasila
a. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata panca = lima dan sila =sendi, asas dasar atau peraturan yang penting dan baik.
b. Ir Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat.
c. Notonegoro
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia
d. Terminologi
BUPUKI= Pancasila memiliki arti lima asas dasar digunakan oleh presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkan.

2. Kedudukan Pancasila
a. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
b. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
c. Pancasila sebagai ligalatur bangsa Indonesia
d. Sebagai jati diri bangsa Indonesia


III. Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran
A. Metode : Informasi, diskusi, tanya-jawab, diskusi, Portofolio
B. Pendekatan : Kooperatif
C. Model : Think Pair and Share
IV. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan awal ( 10 menit )
1. Mengucap Salam
2. Membaca do’a
3. Persuasi
4. Apersepsi
5. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
6. Pretes
B. Kegiatan inti (25 menit)
1. Guru menyampaikan inti materi yang akan diajarkan
2. Menerapkan model pembelajaran
3. Guru menyampaikan perangkat pembelajaran kepada siswa
4. Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
5. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mngemukakan hasil diskusinya.
6. Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa.

C. Kegiatan akhir (10 menit)
1. Guru dan siswa mengambil kesimpulan akhir
2. Postes
3. Penugasan membuat rangkuman hasil belajar hari ini.
4. Refleksi
5. Penutup
V. Alat dan Sumber Belajar

A. Alat : LCD, caption, Whiteboard dan spedol, laptop
B. Sumber Belajar :
1 PKn kls XII, Erlangga, Jakarta,
2 Budiyanto, 2006, PKn kelas XII, Erlangga
3 Internet, lingkungan
4 Sumber lain yang sesuai dengan materi pokok bahasan



VI. Penilaian Evaluasi
o Teknik Penilaian
Tes tertulis
Tes secara langsung
o Bentuk Instrumen Penilaian
Tes Tertulis : berupa soal esay
Tes secara Langsung : Penilaian proses diskusi dan keaktifan di kelas
o Kriteria penilaian
a. Teks Tertulis
• Jumlah soal = 5
• Nilai tiap soal = 0 - 20
• Nilai akhir =Nilai skor tiap soal x 5



Soal
1. Sebutkan pengertian pancasila secara etimologi
2. Jelaskan mengenai pancasila sebagai dasar negara RI
3. Jelaskan mengenai pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
4. Jelaskan mengenai pancasila sebagai ligalatur bangsa Indonesia
5. jelaskan mengenai pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia



Mengetahui, Banjarmasin, 24 Maret 2011
Kepala Sekolah Guru mata pelajaran























SKENARIO PEMBELAJARAN
A. Kegiatan awal (7 menit)
• Guru : Mengucapakan salam
• Siswa : Menjawab salam
• Guru : Sebelum kalian memulai pelajaran hari ini silahkan berdo’a dulu (…) silahkan pimpin do’a
• Siswa : teman-teman sebelum kita belajar marilah kita berdo’a menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdo’a mulai.
Berdo’a selesai
• Guru : Bagaimana kabarnya hari ini?
• Siswa : Baik bu
• Guru : siapa hari ini yang tidak hadir?
• Siswa : menjawab
• Guru : sebelum kita memulai pelajaran, agar kalian sebagai pemuda dan pemudi penerus generasi bangsa bersemangat dalam belajar, marilah terlebih dahulu kita menyanyikan sebuah lagu yang berjudul ” Bangun pemudi-pemuda”
• Siswa : siswa menyanyi
• Guru : sebelum menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini ibu ingin tahu, seberapa jauh pengetahuan kalian tentang Pancasila?
• Siswa : mengemukakan pendapat
• Guru : menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti ( 15 menit )
• Guru : (menjelaskan inti materi yang akan diajarkan )
• Siswa : (mendengarkan.)
• Guru : dari penjelasan ibu tadi apakah ada yang di tanyakan?
• Siswa : (ya / tidak )
• Guru : ”silahkan kalian bentuk kelompok berpasangan,dan diskusikan dengan teman sekolompok permasalahan yang akan ibu sajikan.”
• Siswa : (membentuk kelompok dan mendiskusikan permasalahan)
• Guru : ”waktu telah habis, kelompok mana yang akan mengemukakan pendapat terlebih dahulu?(menunjuk beberapa kelompok, untuk menjelaskan pemecahan (masalah)”
• siswa :(menjelaskan pemecahan masalah dari kasus yang disajikan.)
• Guru : apa ada dari kelompok lain yang berbeda pendapat?
• Siswa : menjawab ( jika terjadi perbedaan pendapat, maka diskusi masih tetap berlanjut)
• Guru : (menjelaskan atau menambahkan dari hasil diskusi siswa). Apa ada yang di tanyakan.
• Siswa : (iya/ tidak )

C. Kegiatan Akhir ( 7 menit)
1. Kesimpulan
• Guru : (menyimpulkan materi pelajaran hari ini bersama dengan siswa), anak- anak siapa yang masih ingat pengertian pancasila?
• Siswa : Pancasila berasal dari kata panca = lima dan sila =sendi, asas dasar atau peraturan yang penting dan baik.
• Guru : iya tepuk tangan ....., selain itu siapa yang bisa menjelaskan lagi pengertian Pancasila?
• Siswa : saya Bu, menurut Ir. Soekarno Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat.
• Guru : benar, kamu pinter (..), sekarang siapa yang masih ingat apa kedudukan Pancasila di Indonesia?
• Siswa : Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila sebagai ligalatur bangsa Indonesia, dan Sebagai jati diri bangsa Indonesia
• Guru : tepuk Tangan, sampai disini apakah ada yang ditanyakan?
2. Postes
• Guru : sekarang ibu akan membagikan lembaran soal.., silahkan kalian jawab dengan singkat dan padat dalam waktu lima menit.
• Guru :waktu habis silahkan di kumpul
• Siswa : iya bu.


3. Refleksi
• Guru : Meminta pendapat kepada siswa tentang cara belajar hari ini
• Siswa : menjawab \

4. Penutup (5 menit )
• Guru : sekarang siapa yang mau memimpin do’a?
• Siswa : saya bu (siswa berdo’a)
• Guru : demikianlah pembelajaran kita hari ini, salah dan hilaf ibu mohon maaf, assalamu’alaikum wr. wb.

Kamis, 07 April 2011

SEJARAH RINGKAS PERKEMBANGAN ORGANISASI INTERNASIONAL

A. Lahirnya Gagasan-Gagasan Tentang Organisasi Internasional
Organisasi Internasional merupakan pola kerjasama yang melintas batas negara dengan didasarkan struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambung dan melembaga guna mengusahakan tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik pemerintah maupun antara kelompok non-pemerintahan (Mc Celland).
Organisasi Internasional secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pengaturan bentuk kerjasama Internasional yang melembaga antara Negar-negara, umumnya berlandaskan suatu persetujuan dasar, untuk melaksanaan fungsi-fungsi yang memberi manfaat timbal balik melalui pertemuan-pertemuan serta kegiatan-kegiatan staf secara berkala.
Suatu Organisasi Internasional terdiri dari unsur-unsur :
1. Kerjasama yang ruang lingkupnya melintasi batas negara
2. Mencapai tujuan-tujuan yang disepakati bersama
3. Baik antara pemerintah maupun non-pemerintah
4. Struktur orgaisasi yang jelas dan lengkap

Kriteria Organisasi Internasional antara lain :
1. Terdiri atas tiga negara atau lebih (aspek materil Internasional)
2. Anggotanya adalah individu atau kelompok kolektif (memiliki hak suara penuh)
3. Struktur formal
4. Pekerjanya berasal dari berbagai negara
5. Memiliki kontribusi yang sifatnya subtansial terhadap anggaran dan bersifat nirlaba
6. Hubungan dengan organisasi lain harus dilihat secara independen
7. Bukti dari aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan harus bersedia
8. Kriteria negatif: ukuran, politik, ideologi, bidang aktifitas, lokasi geografis dari markas besar, penamaan.

B. Proses Lahirnya Organisasi Internasional Secara Hukum
Dalam pembentukan suatu Organisasi Internasional, maka ada empat aspek yang menjadi faktor terpenting. Keempat aspek tersebut adalah : aspek filosofis; aspek hukum; aspek administari; aspek struktural.
• Aspek Filosofis merupakan aspek pembentukan Organisasi Internasional yang berkenaan dengan falsafah atau tema-tema pokok suatu Organisasi Internasional.
 Tema keagamaan seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI), moslem brotherhood.
 Tema perdamaian, seperti association of Sount East Asian Nationals (ASEAN),PBB
 Tema penentuan nasib sendiri (the right of self-determination)
 Tema kerjasama ekonomi
• Aspek hukum adalah aspek yang berkenaan dengan permasalahan-permasalahan konstitusional dan prosedural.
 Diperlukan constituent insrument
 Dapat bertindak sebagai pembuat hukum, yang menciptakan prinsip-prinsip hukum internasional dalam berbagai instrumen hukum
 Mempunyai personalitas dan kemampuan hukum
• Aspek Administrasi adalah aspek yang berkenaan dengan administrasi internasional.
 Adanya sekretariat tetap
 Adanya pejabat sipil internasional
 Mempunyai anggaran
• Aspek struktural adalah aspek yang berkenaan dengan permasalahan kelembagaan yang dimiliki oleh organisasi internasional tersebut.
C. Uni-uni Privat Internasional
Perserikatan-perserikatan atau himpunan himpunan ini bermula dari kesadaran, badan-badan non pemerintah, bahwa kepentingan mereka mempunyai karakteristik internsional yang menuntut pengajuan melalui suatu perhimpunan internasional permanin yang serupa dengan badan-badan di negara lain. Konvensi dunia anti perbudakan (World anti- Slavery Convntion) barangkali merupakan konvensi “privat” yang pertama yang banyak, dari konfrensi-konfrensi itu mengarah kepada penetapan beberapa perangkat asosiasi . pesatnya pekembangan perserikatan-perserikatan privat menyebabkan didirikannya sebuah asosiasi (1910) yaitu Union of International Association ntuk menkoordinasi kegiatan-kegiatan perserikatan-perserikatan tersebut serta menetapkan syarat-syarat kanggotaan. Maksud dari syarat tersebut adalah
1. Memiliki organ permanen.
2. Bahwa objek harus mencakup kepentingan seluruh atau sebagian bangsa-bangsa dan bukan mencari keuntungan, dan
3. Bahwa keanggotaan harus terbuka bagi individu atau kelompok-kelompok negara yang berbeda-beda.
Kegiatan-kegiatan perserikatan- perserikatan privat ini menekankan dalam beberapahal, perlunya tindakan negara

D. Uni-uni Publik Internasional
Di bidang dimana kerjasama antar pemerintah menjadi suatu keharusan, berkembang perserikatan-perserikatan internasional public; sesungguhna ini merupakan esay terhadap organisasi internasional dalam lingkungan administratif. Peralihan dari organiasi-organisasi privat menjadi publik berlangsung secara bertahap, dan tidak ada suatu batasan mengenai perserikatan publik internasional yang dapat diterima, yang pernah diperoleh .meskipun pada umumnya perhimpunan permanin pemerintah-pemerintah atau dinas administratif yang di dasarkan atas suatu traktat multilateral daripada bentuk bilateral yang disertai beberapa ketentuan tertentu mengenai tujuannya.
Di bidang komonikasi, kongres Wina 1815 membentuk komisi Rhine, yang diberi kewengangan penuh.
Di bidang kesehatan, karena penyakit tidak lagi mengindahkan batas-batas negara, cukup banyak kerjasama internasional yang dihasilkan. Dan masih banyak perserikatan di bidang-bidang lain.
Yang terpenting dalam perserikatan-perserikatan ini adalah perkembangan-perkembangan dan inovasi-inovasi yang dibuat oleh perserikatan-perserikatan publik, yang mana apa yang telah mereka rintis itu selanjutnya dikembangkan oleh organisasi-organisasi antar-pemerintah dewasa ini.

E. Uni-uni dan Liga Bangsa-bangsa
Pasal 24 Convenan Liga menyatakan “ semua biro Internasional yang telah didirikan dengan traktat –traktat umum akan di tempatkan di bawah pengaturan Liga apabila para peserta menyetujuainya. Semua Biro internasional tersebut dan semua komisi yang bertujuan untuk mengatur masalah kepentingan internasional yang ditentukan selanjutnya akan ditempatkan di bawah pengaturan Liga.” Sejumlah perserikatan yang sudah berusia lama menyetujui persetujuan ini, dan sebagian mempertahankan untuk bebas, dan sisanya mengemukakan fakta mengenai anggota-anggota yang tidak menjadi anggota Liga dan karena mereka enggan menerima pengaturan liga itu, hanya lima yang menerima . Mereka yang menolak untuk menerima itu umumnya adalah bukan perserikatan antara-pemerintah, dan tidak didirikan dengan traktat umum.
Oleh karena itu, liga idak pernah behasil secara efektif melakukan koordinasi aktivitas-aktivitas dari sekian banyak urusan perserikatan itu.

E. Klasifikasi Organisasi Internasional
Organisasi-organisasi dengan karakter administratif didahului dengan suatu pengutamaan karakter poitik. Suatu perbedaan yang didasarkan fungsi dengan sendirinya memberikan hal sendiri, dan adalah lebik tepat membedakannya antara organisasi-organisasi “politik” yang menyangkut terutama pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, dan organisasi administratif yang bertujuan lebih terbatas.
Dasar klasifikasi lainya yang mungkin cukup tepat adalah dengan melihat fakta bahwa beberapa organisasi mempunyai sifat global sedangkan lainnya bersifat regional.
Juga telah dikemukakan bahwa terdapat suatu perbedaan fundamental, dan karenanya menjadi dasar klasifikasi, antara organisasi-organisasi yang berdasarkan atas perjanjian antar-negara dan perjanjian antar-pemerintah

Kamis, 17 Maret 2011

manusia dan kebudayaan

Manusia dan Kebudayaan

A.  Pengertian
            Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa.  Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta budhayah yaitu bentuk jamak kara buddhi yang berate budi atau akal. Dalam Bahasa Inggris , kata budaya berasal dari culture, dalam Bahasa Latin disebut colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani).
            Berikut pengertian budaya dan kebudayaan dari beberapa ahli:
1)      E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompeks yang meliputi pengetahuan, kepercayan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaanyang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2)      R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajar, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarkat lainnya.
3)      Koentjaraningrat,mengatikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
4)      Herkovits, kebidayaan adalah hasil dari lingkungan hidup yang diciftakaan oleh manusia.

B.     Perwujudan Kebudayaan
            Wujud kebudayaan itu adalah suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. J.J Honigmann membagi budaya dalam tiga wujud, yaitu :ideas, ativities, dan artifact. Sejalan dengan pikiran para ahli tersebut, koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu digolongkan dalam tiga wujud, yaitu :
1.      wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan.
2.      wujud suatu kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindalan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.      wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

C.  Subtansi Utama Budaya
            Subtansi utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala ,macam ide, dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.
1.      Sistem Pengetahuan
            Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :
a.  Alam sekitar;
b.  Alam flora di daerah tempat tinggal;
c.  Alam fauna di daerah tempat tinggal;
d.  Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
e.  Tubuh manusia;
f.  Sifat dan tingkah laku sesame manusia;
g.  Ruang dan waktu;
            Untuk memperoleh pengetahuan tersebut manusia melkukan tiga hal, yaitu:
a.  Melalui pengalaman dalam kehidupan sosial.
b.  Berdasarkan pengalaman yan diperolehmelalui pendidikan formal dan nonformal
c.  Melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbolis (komonikasi simbolis)

2..Nilai
            Menurut C. Kluchohn yang menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia adalah lima dasar yang bersifat Universal, yaitu:
a.  Hakikat hidup manusia,
b.  Hakikat karya manusia.
c.  Hakikat waktu manusia,
d.  Hakikat alam manusia,
e.  Hakikat hubungan antar manusia.

3.  Pandangan Hidup
            Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsaatau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. Di dalamnya terkandung konsep nilai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu masyarakat. Pleh karena itu, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok, atau bangsa.
4.  Kepercayaan
            Pada dasarnya, manusia mempunyai yang memiliki naluri untuk menghambakan diri kepada yang MahA Tinggi yang dianggap mampu mengendalikan hidup manusia.

5.  Persepsi
            Persepsi adalah suatu titik tolah pemikiran yang tersesun dari seperangkat kata-kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau kejala dalam kehidupan.
            Persepsi terdiri atas:
a.       Persepsi sensorik, yaitu persepsi yang terjadi tanpa menggunakan salah satu indera manusia,
b.  Persepsi telepati, yaitu kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu lain
c.   Persepsi clairvoyance, yaitu melihat peristiwa atau kejadian di tempat lain.

6.  Etos Kebudayaan
            Etos sering tampak pada pada gaya perilaku warga, misalnya kegemaran-kegemaran warga masyarakat.

D.  Sifat-Sifat Budaya
            Kendati kebudayaan yang dimliki setiap masyarakat tidak sama, tetapi kebudayaan mempunyai sifat atau ciri yang sama. Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain:
1.  Budaya terwujud dan tersalur dari perilaku manusia.
2.  Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3.  Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4.  Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

E.  Sistem Budaya
            Sistem kebudayaan di Indonesia lebih lazim disebut sebagai aday istiadat.          Unsur pokok kebudayaan (menurut Bronislaw Malinowski):
a.       Sistem  norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
b.      Organisasi ekonomi.
c.       Alat-alat dan lembaga pendidikan.
d.      Organisasi kekuatan.
            Sedangkan unsur pokok kebudayaan menurut Melvill J. Herkovits yaitu:
a.  Alat-alat teknologi.
b.  Sistem ekonomi.
c.  Keluarga.
d.  Kekuasaan politik.
            Jenis kebudayaan dapat dikelompokan menjadi :
a.  Kebudayaan material
b.  kebudayaan non material.
            Kebudayaan dapat dilihat dari dimensi wujudnya adalah :
1.  Sistem kebudayaan.
2.  Sistem sosial.
3.  Sistem kebendaan.

F.  Manusia Sebagai Pencifta dan Pengguna Kebudayaan
                        Hasil karya manusia menimbulkan ternologi yang mempunyai kegunaan utama dalam meindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Kebudayaan memiliki peran sebagai :
a.  Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya.
b.  Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
c.  Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
d.  Pembeda manusia dan binatang.
e.  Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku di dalam pergaulan.
f.  Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
g.  Sebagai modal dasar pembangunan.

G.  Pengaruh Budaya Tehadap Lingkungan
            Suatu kebudayaan memancarkan suatu cirri khas dari masyarakat yang tampak dari luar, artinya orang asing. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula
            Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan :
a.    Physical environment, menunjukan pada lingkungan natural seperti temperature, curah hujan dsb.
b.  Cultural sosial environment. Meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti adat istiadat dan sebagainya.
c.   Environmental orientation dan representation, mengacu pada persepsi dan kepercayan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
d.  Environmental  behavior and proses, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
e.   Out Carries Product, meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah dan sebagainya.

H.  Proses dan Perkembangan Kebudayaan
            Kebudayaan yang dimilki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya konyak-kontak antarkelompok atau melalui proses difusi. Suatu kelompok  sosial; akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang dihadapi.
            Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan fisik. Jadi, terjadi suatu proses keserasiaan antara lingkungan fisik dan kebudayaan yang terbentuk di lingkungan tersebut, kemudian ada keserasian juga antara antara kebudayaan masyarakat yang satu dengan keudayaan masyarakat tetangga dekat.
            Kebudayaan dari suatu kelompok sosial tidak secara komplet ditentukan oleh lingkungan fisik saja, namun lingkungan tersebut sekedar memberi peluang untuk terbentuk sebuah kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan setiap manusia.
            Perkembangan jaman mendorong teradinya perubahan-perubahan di segala bidang, termasuk dalam hal kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan bergeser. Suatu komonitas dalam kelompok sosial bisa saja menghendaki perubahan kebudayaan yang mereka anut , dengan alas an sudah sesuai lagi dengan jaman yang mereka hadapi saat ini.

I.  Problematika Kebudayaan 
            Beberapa problematika kebudayaan antara lain :
1.  Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
2.  Hambatan budaya yang berkaitan dengan persepsi atau sudut pandang ini terjadi antara masyarakat pelaksana pembangunan.
3.  Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4.  Masyarakat yang terasing dan kurang komonikasi dengan masyarakat luar.
5.  Sikap tradisionalisme yang berperasan buruk terhadap hal-hal baru.
6.  Sikap etnosentrisme, yaitu sikap yang mengagungkan budaya suku bangsanya sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
7.  Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering kali disalah gunakan oleh manusia.

Rabu, 02 Maret 2011

Arti dan Titik Pandang Sosiologi Politik

Arti dan Titik Pandang Sosiologi Politik

            “sosiologi politik” adalah salah satu cabang dari sosiologi yang mempelajari dimensi sosial dari politik. Karena terdiri dari dua kata-“sosiologi” dan “politik”- yang masing-masing mengacu pada bidang kajian tertentu.
A.   Konsep “ Sosiologi “
            Secara etimologis, istilah Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ilmu. Jadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya.
            Gagasan tentang masyarakat sudah ditemukan sejak jaman Yunani Kono.
a.  Sosiologi dan Ilmu-ilmu Alam
Jika ilmu alam mempelajari dunia fisik, sosiologi dan ilmu-ilmu lain mempelajari dunia sosial. Dalam lapangan sosiologi subyek yang mengamati dan objek yang diamati adalah sama. Sehingga para sosiolog tidak dapat sepenuhnya menjadi obyektif.
b. Sosiologi dan ilmu-ilmu sosial yang lain
ilmu-ilmu sosial lain pun mempelajari hal yang sama, namun perbedaannya mereka jelas.
c.  Sisiologi dan Ekonomi
ekonomi adalah studi tentang produksi, distribusi dan konsumsi barang-barang dan jasa. Sosiologi pun menaruh perhatian pada kegiatan-kegiatan tersebut. Namun sosiologi menghususkan perhatian pada demensi manusia dari ekonomi.
d.  Sosiologi dan Ilmu Politik
Ilmu politik menaruh perhatian pada kekuasaan dan karakteristik-karakteristik pemerintah, serta aktivitas-aktivitas politik dalam lingkungan masyarakat yang berbeda-beda. Namun para sosiolog biasanya lebih tertarik pada bagaimana institusi-institusi seperti keluarga dan sistem keluarga mempengaruhi sikap politik dan jalannya pemungutan suara.



e.  Sosiologi dan Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari proses mental dan perilaku individual. Psikologi dan sosiologi bertemu dalam lapangan psikologi sosial, uayitu studi tentang relasi antara individu dan group mereka.
f.  Sosiologi dan Antropologi
Antropologi adalah imu biologis dan sosial. Para ahli sosiologi biasanya mmfokoskan perhatian pada masyarakat yang kompleks dan modern.
g. Karya Sosial
Jika sosiologi merupakan suatu ilmu dasar  yang mencari ilmu pengetahuan yang valid tentang perilaku manuasia, karya sosial merupakan ilmu terapan yan mempelajari bagaimana pengetahuan sosiologi dapat dipakai untuk menolong orang memecahkan problem-problem seperti perceraian dan alkoholisme

B.  Konsep “Politik”
            Pada umumnya apa yang disebut politik itu berkaitan dengan bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara, yang menyangkut proses penentuan dan pelaksanaan tujuan-tujuan.
            Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan publik, tujuan-tujuan masyarakat sebagai keseluruhan, dan bukan tujuan-tujuan pribadi seseorang.
            Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara
            Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
·        Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
·        Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
·        Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
·        Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.

B.  Pengertian Sosiologi Politik
            Istilah sosiologi politik berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan politik. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, kelompok-kelompok sosial, dan tingkah laku individu baik individual maupun kolektif dalam konteks sosial. Politik atau ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kekuasaan sebagai konsep inti. Konsep lain sebagai objek studi politik adalah negara,. Oleh para ahli sosiologi, sosiologi politik didefinisikan sebagai cabang atau spesialisasi dari sosiologi. Jadi paling kurang mempunyai dua pandangan tentang sosiologi politik yaitu studi tentang negara dan dan kekuasaan. Namun disamping itu ada juga tafsiran mengenai sosiologi politik secara umum.
            Sosiologi politik sebagai Ilmu Negara. Konsep ini mempergunakan kata “politk” dalam konotasi yang biasa. Yaitu berhubungan dengan negara. Praktisnya ada dua arti : negara bangsa dan negara pemerintah.
            Sosiologi sebagai ilmu tentang kekuasaan. Konsep yang lebih modern menganggap bahwa sosiologi politik adalah ilmu tentang kekuasaan, pemerintah, otoritas, komando, di dalam semua masyarakat manusia, tidak hanya di dalam masyarakat nasional.
            Sosiologi politik adalah sebuah penyelidikan antara masalah-masalah yang berkesinambungan antara masyarakat dan politik. Konsep sosiologi politik menyangkut empat konsep yaitu sosialisasi politik, partisipasi politik, rekruitmen politik dan komunikasi politik.
            Peran sosiologi politik adalah sebagai kajian yang bersifat implisit. Dalam pembahasannya terdapat nilai-nilai yang dapat dikaji dalam keterkaitan system politik, tetapi tidak terdapat kajian idiologis didalamnya. Sosiologi politik dipandang sebagai ilmu Negara yang melibatkan urusan kenegaraan dan suatu masyarakat.

C.  Asal Mula perkembagan Sosiologi Politik
            Teori-teori yang dicetuskan oleh pemikir-pemikir terkemuka berpengaruh besar terhadap studi-studi politik. Maka tidak mengherankan muncul studi-studi yang dapat di golongkan dalam bidang “sosiologi politik”. Asal mula sosiologi politik sebagai bidang suatu studi sulit ditetapkan secara pasti. Namun hal ini bisa ditelusuri dari karya-karya sosiolog atau ilmuwan politik mengenai tema-tema sosiologi politik. Dua tokoh besar yang bisa dianggap sebagai "bapak pendiri" sosiologi politik karena karyanya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosiologi politik, baik dalam hal teori atau konsep dan metodologi ialah Karl Marx dan Max Weber
a         Sumbangan Marx
Sumbangan Marx sangat bervariasi , yang digolongkan dalam tiga bidang, yaitu teori umum, teori khusus, dan metodologi. Teori umum Marx berbicara tentang determinisme ekonomi dan dialektika materialisme. Teori khusus berbicara tentang perjuangan kelas dan alienasi. Sumbangan metodelogisnya tampak dari upaya untuk mengembangkan sosialisme ilmiah.
b        Sumbangan Weber
Menurut Weber, faktor-faktor non ekonomis, dan ide-ide merupakan faktor sosiologis yang penting. Begitu juga status sosial dan posisi individual dalam struktur kekuasaan menentukan strata masyarakat.
Politik adalah sarana perjuangan unruk bersama-sama melaksanakan politik, atau perjuangan untuk mempengaruhi pendistribusian kekuasaan, baik di antara negara-negara maupun diantara kelompok-kelompok di dalam suatu negara. Ada tipe legitimasi yaitu tradisional, karisnatik, legal-rasional.
Menurut Weber sosiologi harus bebas nilai. Sumbagan metodelogis yang diterapkan nya pada sosiologi adalah pemahaman yang disebut  Verstehen.

D.  Titik Pandang Sosialogi Politik
            Titik pandang yang dimaksudkan di sini adalah sudut pandang atau pendekatan, metode yang dipakai oleh para ahli sosiologi politik untuk mempelajari masalah-masalah yang menjadi objek perhatian mereka. Umumnya para ahli sosiologi politik mempelajari masalah-masalah seperti berikut :
1.      Kondisi – kondisi apakah yang menimbulkan tertib politik atau kekacauan politik dalam masyarakat?
2.      Mengapa sistem-sistem politik tertentu dianggap sah atau tidak sah oleh warga negara?
3.      Mengapa sistem-sistem politik tertentu stabil, sedangkan yang lainnya tidak ?
4.      Mengapa ada pemerintahan yang demokratis, dan mengapa ada yang totaliter? Mengapa pula ada pemerintahan yang merupakan kombinasi antara keduanya.
5.      Faktor –faktor apakah yang menyebabkan variasi pada sistem kepartaian, taraf partisipasi politik, dan angka rata-rata pemilihan suara?
            Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, dipergunakan berbagai cara pendekatan historis, pendekatan komparatif, institusional, dan pendekatan histories, pendekatan komparatif, instituusional, dan pendekatan behavioral. Melalui pendekatan histories kita berusaha mencari karya para ahli sosiologi politik klasik untuk menemukan konsern-konsern dan minat-minat tradisional dari sosiologi politik sebagai suatu dsiplin intelektual. Dengan cara ini kita bisa menemukan bagaimana jawaban-jawaban mereka atas permasalahan-permasalahan yang kita hadapi. Dengan kata lain, pendekatan ini memberikan suatu perspektif yang diperlukan bagi studi-studi yang sama, baik dalam pengertian kontekstual maupun temporal. (Maran, 2001)
            Metode adalah cara yang dilakukan dalam studi sosiologi politik termasuk teknik analisa data guna mengambil kesimpulan. Ada dua metode yang dikenal, yaitu:
  1. metode kuantitatif, yang menggunakan data-data kuantitatif (angka-angka) dan tes-tes statistika dalam pengambilan kesimpulan,
  2. metode kualitatif, yang menggunakan data-data kualitatif (verbal) dan tidak menggunakan teknik-teknik statistika dalam mengambil kesimpulan.
            Sosiologi politik, melalui penelitian-penelitian yang dilakukan dapat berperan dalam pembangunan, khususnya pembangunan politik. Peranan tersebut terutama dalam menyediakan data-data hasil penelitian guna keperluan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan.




DAFTAR PUSTAKA
Maran, Rafael Rangga. 1999. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta ; Rineka Cipta

Duvenger, Maurice. 1982. Sosiologi Politik. Jakarta: Raja Grafindo Persada




http://punyaina.blogspot.com/2010/02/pengertian-sosiologi-politik-istilah.html